FC Bayern era Josep Guardiola di Football Manager 2015

Pembukaan : Pelajaran Taktik dari Guardiola

FC Bayern ere Pep Guardiola merupakan salah satu simbolisasi sepak bola modern. Dalam Bayern di bawah Guardiola, anda melihat besarnya kebutuhan akan versatilitas pemain. Guardiola membutuhkan dan menuntut para pemainnya untuk memiliki versatilitas besar agar dapat berperan maksimal dalam manajemen taktiknya.

Mari kita lihat setahap demi setahap.

Ketika Xabi Alonso mendapatkan tekanan dan penjagaan ketat, baik Mehdi Benatia atau Jerome Boateng akan bergerak mendekat ke posisi di mana Xabi berada, untuk membantu Xabi meringankan tekanan yang diterimanya. Dalam taktik semacam ini, Benatia atau Boateng harus memiliki pemahaman taktis yang tepat, ke mana dan kapan menempatkan posisi untuk dapat mengarahkan bola. Mereka harus memutuskan cara yang tepat, agar Bayern betul-betul lepas dari tekanan intens lawan. Singkatnya, kemampuan sebagai seorang ball playing defender dibutuhkan dalam hal ini.

Dalam situasi lain, ketika lini serang Bayern mendapatkan pressure dan tidak punya cukup ruang untuk berkreasi, para pemain Bayern sering mengoper bola kembali ke lini belakang dan membiarkan para defender membangun kembali serangan tim (play out of defense). Fase ini bisa dimulai dengan mengalihkan serangan ke sisi lain lapangan (flank to flank) atau memberikan bola pada duo Xabi-Lahm yang telah mengokupansi lapangan tengah. Sekali lagi, kebutuhan positioning, off the ball, anticipation, dan decision, merupakan hal krusial.

Anda juga bisa melihat bagaimana Bayern bermain dengan fleksibilitas yang tinggi, sebagai persyaratan utama dalam sepak bola modern. Pemain Bayern memiliki kemampuan off dan on possession yang sangat baik, dibingkai dengan atribut teknis mumpuni. Dengan kelebihan seperti ini, mereka dengan mudah lakukan interchanging dan bergerak secara bebas, untuk menciptakan ruang dan peluang.

Bagi Guardiola, pressing merupakan bagian penting dari manajemen taktik yang oleh pemain Bayern disajikan dengan baik. Pressing adalah tentang bagaimana mengontrol ruang dan menutup kesempatan lawan untuk mengumpan, menembak, dribbling, dan, tentu saja, berpikir.

Dengan menonton Bayern bermain, anda menemukan bahwa pelabelan, baik untuk role maupun formasi sudah bukan jamannya lagi, karena Bayern merupakan sebuah tim ultra-hibrid yang multi tafsir.

Oleh developer Football Manager (FM), Sport interactive (SI), mereka memperkenalkan match engine (ME) yang berfungsi untuk mengakomodasi kebutuhan taktik para user, sehingga para user dapat menerapkan ide mereka sendiri tentang bagaimana sepakbola harus dimainkan – membawa filosofi sepakbola mereka sendiri baik itu meng-emulate taktik dunia nyata maupun menciptakan taktik sendiri.

Apa yang telah Guardiola ajarkan, baik tentang possession football, blok pertahanan tinggi (high d-line), space control, dan tentang konsep hibrid, akan menjadi luar biasa bila berhasil anda wujudkan ke dalam stok taktik anda dalam FM 2015. Pertanyaan selanjutnya, adalah apakah mungkin untuk mewujudkannya ke dalam FM 2015? Mari kita lihat beberapa image.

Pressing System

ryan-tank-bayern-pressing-as-roma
Space Control (Kontrol Ruang) dalam pertandingan melawan AS Roma. Anda dapat melihat bentuk dasar yang diterapkan yang terdiri dari satu forward dan empat pemain di belakangnya untuk membentuk formasi high block press
ryan-tank-bayern-pressing-system-dortmund
Formasi pressing 4-2-3-1

Dari dua gambar di atas, kita bisa melihat dua bentuk pressing yang berbeda. Dua bentuk yang berbeda yang tergantung pada bagaimana bentuk permainan lawan.

Attacking Phase

ryan-tank-guardiola-football-manager-15
Perhatikan David Alaba, Arjen Robben dan Thomas Muller. Mereka lakukan interchanging. David Alaba gets further forward dari lini belakang, Arjen Robben menempati posisi sentral di half-space, dan Thomas Muller mengambil posisi melebar. Bentuk dasarnya? 2-4-4

Image di atas diambil dari pertandingan di mana Guardiola bermain dengan bentuk 3 bek tengah. Tapi, yang “aneh” dari fakta 3 bek tengahnya Guardiola, adalah hal tersebut tidak sepenuhnya “benar”. Tidak sepenuhnya benar Guardiola memankan 3 bek tengah di belakang. Bagaimana bisa? Tidak sepenuhnya?

Dari banyak pertandingan sebelum partai ini, Guardiola telah menunjukkan idenya tentang bermain dengan 3 bek tengah. Itu yang bisa kita lihat ketika menonton Bayern bermain. Dalam pertandingan ini, jika Anda menganalisis heat map, terutama heat map milik Alaba, anda akan berasumsi, bahwa David Alaba bermain sebagai salah satu dari tiga bek tengah (karena mayoritas posisi yang diambil Alaba dari heat map mengatakan hal tersebut). Faktanya, Alaba bermain jauh lebih advanced ketimbang 2 bek tengah lainnya dan (bahkan) dibandingkan para gelandang tengah Bayern, terutama selama 25 menit awal pertandingan. Alaba baru mulai bermain sebagai salah satu bek tengah (sisi kiri tengah) dalam 65 menit terakhir. Ya, Bayern bermain dengan 3 orang di belakang, tapi untuk 25 menit pertama Bayern bermain dengan 2 bek tengah.

Bayern memiliki beberapa bentuk dasar yang berbeda. 3-4-3 dan 3-3-3-1 sistem hibrid merupakan bentuk dasar yang sering digunakan.

ryan-tank-bayern-attacking-shape-fm-2015
Salah satu sistem menyerang Bayern. Trio di garis depan yang didukung oleh 2 pemain sayap. Xabi dan Lahm berpatroli dan lakukan supervisi dari daerah yang lebih dalam

Defensive-Pressing dan Transisi Menyerang

ryan-tank-bayern-attack-football-manager-2015
Bayern membangun serangan. Mario Gotze (Trequartista) drop deep untuk membantu tim mempertahankan penguasaan. Xabi Alonso memegang bola. Alaba berposisi di depan. Juan Bernat dan Philip Lahm megokupansi dua sisi terluar pertahanan dan membentuk pola dasar 4-3-3

Sejauh ini, hal di atas merupakan apa yang saya baca dari ide ultra-hybrid system milik Bayern-nya Guardiola. Para pemain bermain sangat sangat baik dengan fleksibilitas yang luar biasa, pemahaman taktik kelas dunia, dan kerja sama tim yang sangat solid. Tapi jika anda berpikir bahwa yang anda lihat sudah merupakan semua yang hal yang ada pada Bayern, saya sarankan anda untuk melihat gol keenam Bayern dalam partai menghadapi AS Roma di fase grup UEFA Champions League (UCL) 2014/2015. Sebuah transisi menyerang yang sangat cepat yang menghasilkan sebuah serangan balik dan membuahkan gol keenam bagi Bayern.

ryan-tank-bayern-6th-goal-against-Roma
Gotze si false nine, dropped deep dan melakukan swapping dengan Ribery (gelandang serang kiri). Arjen Robben, gelandang sisi kanan menempati posisi pada pos gelandang tengah. Posisi di mana Robben “seharusnya berada”, sisi kanan, ditempati oleh Philip Lahm. Dan Anda melihat pemain yang berada di sisi kanan atas? That’s David Alaba, baby!! Bek tengah kirinya Guardiola.

Brilian. Sangat brilian. Sebuah bentuk yang fleksibel dan dengan positioning berkelas. Sebuah pemahaman taktik yang sangat baik dan dengan kerja sama tim solid. Simply world class. Itu sebabnya saya katakan FC Bayern-nya Guardiola telah menjadi salah satu simbolisasi sepak bola modern. Mereka menunjukkan kepada kita semua tentang apa dan bagaimana sepak bola modern seharusnya dimainkan. Pep Guardiola menunjukkan pada dunia bagaimana ia menyesuaikan ide lama dengan tweak modern untuk mendapatkan set-up yang sesuai dan tetap bisa menampung ide bermain yang ia inginkan.

The Big Picture

ryan-tank-bayern-player-role-fm-2015
Bagaimana Guardiola menginstruksikan anak buahnya untuk mengambil bagian dalam ide taktikalnya

Konsep hibrid dalam role dan formasi, fluiditas, dan ke-asimetris-an taktik merupakan sesuatu yang sangat menantang dan menarik untuk ditampilkan dan diwujudkan dalam FM 2015. Saya tidak akan memberitahu anda bagaimana cara untuk mengatur Team Instruction atau Player Instruction. Bukan itu yang saya inginkan, kawan-kawan. Saya lebih memilih membagikan gambaran umum bagaimana filosofi bermain Guardiola yang dengan penyampaian tersebut saya cukup yakin bahwa anda semua memiliki apa yang dibutuhkan untuk mewujudkan real life football tactic ke dalam FM.

Kesimpulan

Dengan ME saat ini, saya tidak berpikir bahwa akan ada FM user yang sepenuhnya bisa mewujudkan gaya Bayern bermain ke FM 2015. Terlalu sulit. Bahkan mustahil, pada kenyataannya.

Kita tidak akan pernah bisa sepenuhnya lakukan space control dan mengatakan bahwa “Saya berhasil mewujudkan skema pressing yang seutuhnya ke dalam FM”. Kita hanya bisa menginstruksikan pemain untuk mengejar bola dan memaksa lawan untuk membuat kesalahan. Ironisnya, seperti apa yang Jurgen Klopp (salah satu bapak konsep pressing dalam sepakbola modern) katakan, pressing bukan hanya tentang mengejar bola, tetapi lebih tentang kontrol ruang, sehingga, kita mengurangi ruang (kesempatan) bagi lawan serta, sekaligus, memaksa mereka membuat kesalahan.

Kita tidak pernah bisa sepenuhnya mewujudkan sistem ultra-hibrid Guardiola ke FM 2015. ME sekarang hanya bisa mengakomodasi formasi dasar yang Anda pilih dari menu drop down. Tidak mungkin bagi anda untuk bermain, dalam satu pertandingan, dengan begitu banyak bentuk seperti apa Bayern tunjukan, tanpa anda mengaktifkannya secara manual 😦

Beberapa role juga mengurangi kesempatan user untuk meng-emulate sepenuhnya cara Bayern bermain. Seperti Anda semua tahu, Raumdeuter adalah peran yang tidak terlibat dalam fase bertahan. Tampaknya, role ini, jauh lebih tertarik untuk tetap Berada di atas dan menunggu suplia bola. Sebuah fakta yang tidak realistis, yang  mana, pada kenyataannya, sering kita lihat bagaimana baik dan rajinnya Thomas Muller (salah seorang yang dianggap sebagai pemicu SI menciptakan raumdeuter dalam FM) bergerak, terutama, ketika ia mengambil bagian dalam sistem pressing yang diusung Guardiola.

Di sisi lain, ME saat ini juga belum mengenali peran hybrid baru, antara central defender dan box to box midfielder, yang menghasilkan peran hibrid dan modern, box to box central defender. Peran yang dimainkan oleh David Alaba. Sebuah peran yang kita lihat sebagai salah satu embrio bermain bek tengah modern (di masa depan), roaming central defender yang bertindak seperti box to box midfielder.

Ok. Saya pikir keluhan saya cukup sampai di sini. Maaf jika hal tersebut merusak esensi artikel, tapi mudah-mudahan (dan saya akan terus berharap) akan terjadi overhaul pada ME, sehingga saya, termasuk anda, user FM, mampu mewujudkan impian me-recreat taktik real life ke dalam FM sepenuhnya.

Itu saja yang saya dapat bagi dengan anda. Jika anda merasa artikel ini berguna, baiklah bagi saya. Jika anda menemukan banyak lagi hal-hal lain/baru/bertentangan di luar yang saya tuliskan, jangan ragu untuk berbagi, jangan ragu untuk berbagi dengan komunitas. Cheers.

Kyntnara,

Untuk berita terbaru, mohon follow Blog kami atau Twitter @ ryantank100
Terima kasih untuk like, share, dan me-retweet artikel ini

Leave a comment